Minggu, 20 Februari 2011

Ideologi Zionisme


Did you know???

Zionisme adalah sebuah gerakan kaum Yahudi yang tersebar di seluruh dunia untuk kembali lagi ke Zion, bukit di mana kota Yerusalem berdiri. Gerakan yang muncul di abad ke-19 ini ingin mendirikan sebuah negara Yahudi di tanah yang kala itu dikuasai Kekaisaran Ottoman (Khalifah Ustmaniah) Turki.

Zionisme merupakan gerakan Yahudi Internasional. Istilah zionis pertama kali dipakai oleh perintis kebudayaan Yahudi, Mathias Acher (1864-1937), dan gerakan ini diorganisasi oleh beberapa tokoh Yahudi antara lain Dr. Theodor Herzl dan Dr. Chaim Weizmann. Dr. Theodor Herzl menyusun doktrin Zionisme sejak 1882 yang kemudian disistematisasikan dalam bukunya "Der Judenstaat" (Negara Yahudi) (1896). Doktrin ini dikonkritkan melalui Kongres Zionis Sedunia pertama di Basel, Swiss, tahun 1897. Setelah berdirinya negara Israel pada tanggal 15 Mei 1948, maka tujuan kaum zionis berubah menjadi pembela negara baru ini.

Rapat Dewan Umum PBB mengeluarkan Resolusi 3379 tanggal 10 Desember 1975, yang menyamakan Zionisme dengan diskriminasi rasial. Akan tetapi pada 16 Desember 1991, resolusi tersebut dicabut kembali

Zion, atau kadangkala juga dieja sebagai Sion (dari Bahasa Ibrani: ציון, Tziyyon, Bahasa Arab: صهيون "Ṣahyūn")) adalah bukit di mana kota Yerusalem berdiri. Sekarang ini, perkampungan Yahudi di kota lama Yerusalem berdiri di atas bukit Zion.

Nama Zion biasanya merujuk ke kota Yerusalem dan tanah Israel

Theodor Herzl (bahasa Ibrani: Benyamin Ze-ev (בנימין זאב), bahasa Hongaria: Herzl Tivadar) lahir di Budapest tahun 1860. Ia dididik dalam semangat pencerahan Yahudi Jerman dan mengapresiasi budaya sekular. Tahun 1878 pindah ke Wina dan menuntut ilmu hukum di sana. Setelah lulus ia menjadi penulis drama (karyanya : the Ghetto), sandiwara dan wartawan koran liberal Wina Neue Freie Presse.

Setelah terjadinya peristiwa Dreyfus tahun 1894, di mana rakyat banyak meneriakkan "Matilah Yahudi" Herzl merasa perlu untuk berpikir agar kaum Yahudi punya negara sendiri. Ia menerbitkan der Judenstaat (Negara Yahudi) tahun 1896 dan diejek banyak orang Yahudi. Herzl mengusulkan program untuk mengumpulkan dana dari orang Yahudi untuk merealisasikan cita-citanya (ketika terbentuk organisasi ini disebut Zionisme).

Ia meminta bantuan dana dari orang-orang kaya Yahudi seperti Baron Hirsch dan Baron Rotschild, namun percuma. Walaupun begitu akhirnya ia bisa menyelenggarakan Kongres I Zionis di Basel, Swiss tahun 1897. Dalam delegasi itu ia mengemukakan Program Basel. Pada kongres itu ia diangkat jadi pemimpinnya.

Herzl berkeliling ke Israel, Istanbul, dan Jerman untuk mencari dukungan tapi gagal. Pada waktu ke Istambul, ia berupaya menyuap Sultan Abd-ul-Hamid II dengan uang 35 juta lira emas, membangun benteng pertahanan bagi khilafah Turki Utsmani dan pelunasan utang luar negeri agar ia mencabut larangan bagi Yahudi untuk menetap di Israel tak lebih dari 3 bulan dan agar Yahudi bisa ke sana. Namun Sultan menolak rayuan busuk Theodor Herzl dan mengirimkan memorandum berbunyi : "Saya takkan melepaskan Palestina meski sejengkal, sebab tanah itu bukan milik saya namun milik umat saya, yang meeka dapatkan dengan perjuangan dan tetesan darah. Simpanlah uang kalian. Bila khilafah hancur dan musnah suatu hari, sesungguhnya kalian bisa mengambilnya tanpa sepeserpun uang yang kalian bayarkan untuk tanah itu. Namun selagi hayat masih dikandung badan lalu kalian tusukkan pisau di jasad saya, sesungguhnya itu lebih mudah bagi saya, aripada saya harus menyaksikan Palestina terlepas dari khilafah Islam. Dan saya yakin ini takkan pernah terjadi selama saya masih hidup, sebab saya tak mampu menahan sakitnya badan saya dikoyak-koyak sedang saya masih bernafas." (Sejak itulah Yahudi dan Freemasonry/Kebatinan Bebas berkonspirasi menghancurkan khilafah dan mendirikan Negara Yahudi di Palestina. Menariknya, saat Inggris menaklukkan Palestina 1917, jenderal Inggris Edmund Allenby berkata : "Baru sekarang Perang Salib selesai." Sementara seorang jendral Prancis menginjak-injak makam Shalahuddin al-Ayyubi sambil berkata:"Bangunlah, he Salahuddin! Ini kami datang untuk kedua kalinya!" Lalu terjadi Deklarasi Balfour, 1917, lantas pendirian negara Yahudi rasis di sana.)

Ia kembali ke Inggris dan bertemu Joseph Chamberlain dan ia menawarkan daerah Uganda sebagai daerah swatantra Yahudi (dan usulan itu ditolak oleh aktivis Zionis tahun 1905 pada kongres ketujuh). Setelah itu ia pergi ke Rusia untuk memohon pada Tsar Rusia agar membantu Zionis memindahkan orang-orang Yahudi Rusia ke Tanah Israel.

Herzl meninggal pada tahun 1904 karena radang paru-paru dan lemah jantung karena kebanyakan kerja. Tahun 1949, jenazahnya dipindahkan ke Bukit Herzl di Yerusalem

Deklarasi Balfour (1917) ialah surat tertanggal 2 November 1917 dari Menteri Luar Negeri Britania Raya/Inggris; Arthur James Balfour, kepada Lord Rothschild (Walter Rothschild, 2nd Baron Rothschild), pemimpin komunitas Yahudi Inggris, untuk dikirimkan kepada Federasi Zionis. Surat itu menyatakan posisi yang disetujui pada rapat Kabinet Inggris pada 31 Oktober 1917, bahwa pemerintah Inggris mendukung rencana-rencana Zionis buat ‘tanah air’ bagi Yahudi di Palestina, dengan syarat bahwa tak ada hal-hal yang boleh dilakukan yang mungkin merugikan hak-hak dari komunitas-komunitas yang ada di sana.

Saat itu, sebagian terbesar wilayah Palestina berada di bawah kekuasaan Khilafah Turki Utsmani, dan batas-batas yang akan menjadi Palestina telah dibuat sebagai bagian dari Persetujuan Sykes-Picot 16 Mei 1916 antara Inggris dan Prancis. Sebagai balasan untuk komitmen dalam deklarasi itu, komunitas Yahudi akan berusaha meyakinkan Amerika Serikat untuk ikut dalam Perang Dunia I. Itu bukanlah alasan satu-satunya, karena sudah lama di Inggris telah ada dukungan bagi gagasan mengenai ‘tanah air’ Yahudi, dan waktunya tergantung pada kemungkinannya

Catatan tentang diskusi-diskusi yang menghasilkan teks akhir Deklarasi Balfour ini menjelaskan beberapa rincian susunan kata-katanya. Frase "tanah air" secara disengaja digunakan sebagai pengganti "negara", dan Inggris mencurahkan beberapa usaha pada dekade-dekad berikutnya untuk menyangkal bahwa mereka memaksudkan pembentukan suatu negara, termasuk Buku Putih Churchill, 1922. Namun demikian, secara pribadi, banyak pejabat Inggris setuju dengan interpretasi kaum Zionis bahwa hasil akhir yang diharapkan memang adalah sebuah negara.

Sebuah naskah awal menggunakan kata that buat merujuk pada Palestina sebagai tanah air Yahudi, yang diubah menjadi di Palestina untuk menghindari penafsiran bahwa yang dimaksudkan adalah seluruh Palestina. Demikian pula, sebuah naskah awal tak mencakup janji untuk tak merugikan hak-hak komunitas non-Yahudi. Perubahan-perubahan ini terjadi sebagian karena desakan Edwin Samuel Montagu, seorang anti-Zionis Yahudi yang berpengaruh dan Sekretaris Negara untuk India, yang antara lain, prihatin bahwa deklarasi tanpa perubahan-perubahan itu bisa mengakibatkan kian meningkatnya penganiayaan anti-Semit.

Seperti Persetujuan Sykes-Picot sebelumnya, deklarasi ini dipandang banyak orang Arab sebagai pengkhianatan besar terhadap upaya-upaya Britania Raya dalam mendukung kemerdekaan Arab dalam Korespondensi Hussein-McMahon 1915–1916.

Perundingan

Salah satu tokoh utama Yahudi yang merundingkan dukungan terhadap deklarasi ini ialah Dr. Chaim Weizmann, jurubicara terkemuka organisasi Zionisme di Britania Raya. Selama pertemuan pertama antara Chaim Weizmann dan Balfour (1906), pemimpin kelompok Persatuan itu terkesan oleh kepribadian Weizman. Balfour menanyai Weizmann mengapa Palestina — dan hanya Palestina saja — yang diinginkan menjadi basis Zionisme. "Semua tempat yang lain akan menjadi pemberhalaan", Weizmann memprotes, lalu menambahkan: "Tuan Balfour, andai saya menawarkan Anda Paris sebagai ganti London, akankah Anda mengambilnya?" "Namun Dr. Weizmann", Balfour menjawab, "kami memiliki London", Weizmann menjawab, "Itu benar, namun kami memiliki Yerusalem dulu saat London merupakan rawa."[1]

Weizmann ialah kimiawan yang berhasil mensintesiskan aseton melalui fermentasi. Aseton diperlukan dalam menghasilkan cordite, bahan pembakar yang diperlukan untuk mendorong peluru-peluru. Jerman memonopoli ramuan aseton kunci, kalsium asetat. Tanpa kalsium asetat, Britania tak bisa menciptakan aseton dan tanpa aseton takkan ada cordite. Jadi, tanpa cordite, Inggris saat itu mungkin akan kalah dalam Perang Besar. Saat ditanya bayaran apa yang diinginkan, Weizmann menjawab, "Hanya ada satu hal yang saya inginkan. Tanah air buat orang-orang saya." Ia menerima pembayaran untuk penemuan ini dan peran dalam sejarah awal Israel.

Jaminan-jaminan yang bertentangan

Dalam wawancaranya pada November 2002 dengan majalah New Statesman [2], Menteri Luar Negeri Inggris, Jack Straw mempersalahkan penjajahan Inggris masa lalu atas banyak masalah politik modern, termasuk konflik Arab-Israel.

"Deklarasi Balfour dan jaminan-jaminan yang bertentangan yang diberikan pada orang-orang Palestina secara pribadi, sementara pada saat yang sama diberikan pula kepada orang-orang Israel, merupakan sejarah yang menarik buat kami, namun bukan sesuatu yang terhormat," ia berkata.

Penolakan

Kelompok Yahudi Neturei Karta yang berpusat di AS selama ini dikenal sebagai duri dalam daging bagi gerakan Zionisme Internasional. Walau sama-sama berdarah Yahudi, namun orientasi perjuangan antara Neturei Karta dengan Zionis-Israel amat berbeda. Jika Zionis-Israel mengagungkan dan menyucikan Talmud, maka kelompok Yahudi Ortodoks menuding bahwa Talmud adalah kitab iblis yang telah ‘mencemari kesucian’ Taurat yang diturunkan Tuhan kepada Musa.

Secara berkala, Kelompok Yahudi Neturei Karta melakukan aksi unjuk rasa di seluruh dunia, terutama di Yerusalem, Inggris, dan AS, dan mensosialisasikan bahwa kaum Yahudi telah ditakdirkan Tuhan untuk diaspora dan tidak memiliki negara. “Kami tidak setuju dengan pembentukan negara Israel. Kaum Zionis telah memperkosa Yudaisme dan menungganginya untuk ambisi politik. Yudaisme tidak mengenal Talmud dan negara Israel!” tegas Rabi Yisroil Dovid Weiss, Juru Bicara Neturei Karta AS.

Pada 24 Juli lalu, kelompok ini lagi-lagi menggelar aksi unjuk rasa. Kali ini bertepatan dengan hari kesembilan bulan Av—yang dianggap sebagai hari terkelam dalam perjalanan bangsa Yahudi di mana orang-orang Yahudi meyakini ribuan tahun silam Kuil Sulaiman telah dihancurkan oleh mush-musuh Tuhan. Ribuan kaum Yahudi Ortodoks menggelar aksi di depan Konsulat Israel di New York AS.

Juru Bicara Neturei Karta lagi-lagi dengan lantang menyerukan agar kaum Yahudi AS khususnya dan Yahudi seluruh dunia umumnya tidak lagi mendukung keberadaan negara Zionis-Israel. “Hapuskan Israel dari muka bumi!” demikian teriak mereka. Neturei Karta juga membuat situs yang memuat seluruh aksi-aksi mereka. Silakan lihat di http://www.nkusa.org.

Patut diketahui, ketika Presiden Iran dalam satu acara di Teheran menyampaikan pidato dan dengan lantang mengatakan agar dunia menghapus Israel dari peta bumi, maka kelompok Neturei Karta dengan respon yang sangat cepat mengamininya dan bergandengan tangan dengan seluruh aktivis kemanusiaan dunia untuk bersama-sama berjuang menghilangkan eksistensi negara Israel dari muka bumi sampai hari akhir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar